Thursday, November 22, 2012

Kepiting Pantai

Kepiting Pantai
Kalau di daerahku namanya jingking. Hewan ini kebanyakan hidup di daerah pantai. Sangat pemalu sama manusia dan mampu berlari cepat dan lincah. Mungkin mottonya "kejarlah daku jikalau bisa". Bila ada manusia maupun hewan lain mendekat, dia langsung lari dan masuk ke dalam lubang persembunyiannya. Hewan ini juga penggali pasir yang handal. 

Yang jelas, butuh kesabaran total buat motret hewan satu ini. Pemalu banget soalnya. Didekati dari jarak sekian mungkin 2 - 3 meter sudah lari. Untuk hewan sekecil itu dengan jarak 2-3 meter bahkan pakai lensa 300mm pun kurang dekat, makannya harus sedekat mungkin motretnya. Sebenarnya ada sih yang besar, cuman jarang terlihat. Dan saat itu kok ya kebetulan sekali nggak ada yang besar. Ada satu, tapi sudah mati. Nggak keren...

Sebenarnya waktu itu nggak sengaja sih cari foto bertema wild-life. Niatnya pergi ke pantai pengen  motret sunrise. Cuman kesiangan dan cuaca pas sunrise agak mendung jadi matahari tertutup awan. Karena belum dapat objek yang manis, cari objek lain dan nemu deh si kepiting.

Awalnya aku menggunakan metode "approach and shoot". Jadi tentukan objek, dekati pelan-pelan dan jepret! Tapi ternyata nggak efektif. Baru didatangi meski pelan pelan tetep aja dia lari. Akhirnya beralih ke metode "wait and shoot" layaknya sniper. Cari kepiting yang sekiranya cukup besar dan ditengarai baru saja masuk ke sebuah lubang, set panjang fokal lensa ke 300mm dan tunggu. Percaya nggak percaya, ada sekitar setengah jam aku nungging-nungging pegang kamera di depan liang kepiting. Masa bodoh dengan orang yang mungkin liat, untungnya nggak banyak orang yang ke pantai pagi itu. 

Terbayarlah aku nungging-nungging selama setengah jam pagi itu. Hasilnya waktu ku cetak dan ku tempel di ruang depan rumah kos di Timika, banyak yang naksir sama foto ini. Lumayan lah... :D

Thursday, November 8, 2012

White Rose

White Rose

Dengan ini jadi ada dua posting dengan subjek utama bunga mawar. Jika yang pertama tidak kudedikasikan untuk seseorang, bunga mawar putih ini kudedikasikan kepada sang kekasih nun jauh di sana. This rose is special for you, Sweetie. Sekuntum bunga mawar berwarna putih yang melambangkan kesucian. :)

Dan saatnya kita bahas behind the scene pengambilan gambar mawar ini. Sebuah mawar putih yang mekar sempurna dengan butiran2 air di atasnya. Awalnya saya langsung saja ambil gambar bunga ini di pagi hari. Posisinya kurang pas. Ganti posisi, masih saja kurang pas. Akhirnya setelah beberapa kali ganti posisi, baru dapat yang cukup bagus. Tapi ada yang kurang, kurang segar. Saya ambil penyemprot burung milik kakak saya yang biasa buat memandikan burung. Saya semprot Bunga dan beberapa daun yang nantinya bakal masuk ke dalam frame. Setelah jepret, masih kurang segar, tambah lagi airnya. Lalu jepret! inilah hasilnya. Lumayan lah... :D

Monday, March 26, 2012

Bundaran Timika Indah

Bundaran Timika Indah
Bundaran tidak hanya hanya terdapat di kota-kota besar saja seperi Bundaran HI, Bundaran UGM, dsb. Di Timika pun ada bundaran, Bundaran Timika Indah namanya. Di tengah-tengah bundaran tersebut terdapat sebuah tugu yang oran-orang bilang namanya Tugu Emeneme Yauware. Entah itu memang namanya atau karena terletak di dekat gedung serba guna Emeneme Yauware. Saat siang memang daerah ini tidak terlalu menarik dan sepertinya tidak ada yang spesial. Namun saat malam hari jadi terlihat "berbeda" karena tugu Emeneme Yauware disoroti dengan lampu berwarna putih dari bawah.

Waktu itu saya memang ingin mengambil foto bundaran Timika Indah dari sudut yang berbeda. Sebelumnya saya pernah sekali mengambil gambar di lokasi yang sama tetapi dari sudut seadanya karena dulu belum terlalu paham soal komposisi yang baik, dsb. Sekarang sudah paham tetapi susah mengaplikasikannya. He...he...he... Intinya waktu itu saya mengambil dari beberapa sudut yang berbeda dan settingan berbeda pula. Pasang kamera di tripod, setting sana setting situ, dan... jepret! Hasilnya sebuah foto yang (menurut saya) keren dengan efek light trail di sekelilingnya. Kemudian saya beri nama Bundaran Timika Indah.

Tough Bike

Tough Bike
Saya punya hobi lain di Timika selain fotografi, yaitu bersepeda. Awalnya saya hanya berniat beli sepeda untuk sarana transportasi saya setiap hari. Boros juga ternyata kalau saya kemana-mana harus menggunakan jasa ojek. Akhirnya sebulan sebelum puasa tahun 2011 saya menebus si tangguh ini dengan 1.5 juta. Saya beli pulang kerja di Sebuah swalayan di Kuala Kencana, dan langsung saya naiki dari Kuala ke Timika. Setelah sekian tahun tidak aktif naik sepeda, waktu itu kaki saya langsung terasa pegal harus menempuh jarak kurang lebih 20 km. Setelah saya beli sepeda ini ternyata banyak juga penggemar sepeda di Timika. Bahkan ada komunitasnya juga. Selang 2 bulan akhirnya saya juga bergabung bersama komunitas sepeda Helios.

Foto ini saya ambil di hari yang sama dengan posting sebelumnya, Pagar Kuning, hanya saja ini sedikit lebih siang, kira-kira pukul 07.44. Jadi setelah dari bandara, saya jalan-jalan ke arah selatan ke sebuah jalan tanah, dengan niat ingin sedikit off-road. Sampai di sebuah jembatan kecil, saya istirahat sambil cari-cari objek foto. Tidak ada objek yang menarik, saya putuskan mengambil gambar sepeda saya sendiri. Saya taruh sepeda saya di tepian jembatan saya atur sedikit sudutnya kemudian saya ambil dari posisi rendah dan... Jepret! Jadilah foto Tough Bike. Sebenarnya saya merasa ada yang kurang. beberapa elemen yang membuat sepeda ini tampak tangguh. Entahlah, mungkin kurang kotor jadinya kurang garang atau posisinya yang kurang pas. Tapi menurut saya cukup lumayan lah!

Pagar Kuning

Pagar Kuning
Kelemahan saya salah satunya adalah memberi judul yang enak didengar untuk karya saya. Termasuk foto yang satu ini, saya bingung setengah mati mau memberi judul seperti apa yang "ear-catcing" tapi tetap menggambarkan subjek foto saya. Pusing-pusing cari judul akhirnya simpel. Pagar Kuning. Jelek ya? Tidak apa-apa lah! yang penting hasil fotonya yang "eye-catcing" B-)

Foto ini saya ambil pagi hari di jalan menuju bandara juga. Di sana ada sebuah gardu listrik dan di jalan depan gardu tersebut diberi pagar kuning memanjang sepanjang jalan. Entah apa tujuannya, tetapi area jalan itu biasanya dipakai orang-orang untuk olah raga setiap sore. Pagi itu saya dengan sengaja juga keluar rumah naik sepeda dengan tujuan hunting foto. Langsung menuju ke situ karena sebelumnya saya sudah merencanakan akan mengambil foto dengan objek pagar kuning tersebut. Sampai di sana alhamdulillah sepi, tidak ada orang yang olah raga pagi, akhirnya mencari posisi dan komposisi yang menurut saya mantab dan... Jepret! Jadilah foto Pagar Kuning tersebut.

Sunset di Mozes Kilangin

Senja di Mozes Kilangin
Sunset di Mozes Kilangin. Foto ini diambil di bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua tepatnya pukul 06.02 p.m. Sengaja bertolak dari rumah naik sepeda membawa DSLR dengan niat memang mau hunting foto. Naik sepeda ke arah bandara ketemu teman-teman komunitas sepeda Timika. Tiap sore mereka memang bersepeda ke bandara. Di bandara tidak dapat objek, akhirnya kumpul-kumpul saja bersama mereka sampai akhirnya mereka pulang jam 6 kurang. Saya juga ikut pulang, tapi sampai di jalan melihat sunset yang mungkin bisa bagus meski agak mendung. Sekalian mempraktekkan sebuah ilmu yang baru saya ketahui, mengukur cahaya dengan tepat dan menggunakan fiture exposure-lock di DSLR saya (hasil dari membaca ulang manual book dengan lebih teliti). Setelah melakukan beberapa penyesuaian dan Jepret! Inilah hasilnya. Sunset di Mozes Kilangin. Tetapi ada yang berkomentar, katanya sayang tertutup pohon. Iya sih, itu kesalahan cukup fatal. Awalnya saya mau membuat sunset yang cantik dan terbenam di balik pepohonan sehingga dengan sengaja memasukkan elemen pohon itu menjadi fore-ground, tapi ternyata malah kacau. Ya sudahlah. Next time better!

Saturday, March 17, 2012

Lunar Eclipse 2011

Lunar Eclipse 2011
Di penghujung tahun 2011 lalu terjadi gerhana bulan yang bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia. Inilah yang terlihat di Timika, tepatnya di belakang rumah saya. Sebelumnya memang agak mendung dengan awan tipis yang menutupi bulan. Tapi pada saat bulan mulai tertutup, saat bulan berwarna merah, langit sudah bersih dari awan. Benar-benar bersih malah. Tidak ada awan sama sekali. Kabarnya malah di daerah WIB langit mendung. Beruntunglah saya saat itu di Timika. Setelah banyak sekali mengambil gambar, ternyata gambar yang ini memenuhi syarat untuk di-upload.

Berbekal D-SLR kesayangan dipadu dengan lensa 55-300mm f4.5-5.6 dan sebuah tripod, saya mengambil gambar bulan. Karena posisinya di atas, saya harus mendongak dan saya melakukan itu hampir selama 1 jam. Meski diselingi beberapa kali istirahat, tapi tetap membuat leher saya super pegal. Namun hasilnya seperti yang terlihat (menurut saya) Outstanding!

Bermain di Pantai

Bermain di Pantai
Pantai Kuwaru. Terletak di sebelah selatan kota Bantul, tepatnya sebelah barat pantai Samas. Pantainya sih biasa saja, pasir hitam seperti kebanyakan pantai selatan di daerah Bantul. Kotor? So pasti. Tapi walaupun begitu banyak yang datang mengunjungi pantai ini karena di sana sudah tersedia beberapa warung yang menyediakan sea food, ikan bakar, dll. Jadi untuk bermain rame-rame bersama teman, keluarga, kolega, jadi asyik dan praktis karena kita tidak perlu menyediakan dan membawa makanan dari rumah. Tinggal pesan dan jadi! Masih hangat pula.

Okey, sekian review singkat tentang Pantai Kuwaru. Sekarang kita membahas cerita di balik foto ini. Waktu saya sedang cuti saya diminta mengantar kakak saya ke Pantai Kuwaru. Dia ada acara out bond bersama rekan-rekan kerjanya. Saya mau dan membawa D-SLR kesayangan dan masih menggunakan si 55-300mm f4.5-5.6. Hunting-hunting di tepi pantai dapet deh seorang laki-laki menggendong anak kecil di bahunya dan berjalan menyusuri pantai. Saya menunggu sebentar sampai dia di bagian yang agak sepi sehingga tidak tampak orang lain dan Jepret! Hasilnya seperti yang anda lihat.

Friday, March 16, 2012

Yellow Rose

Yellow Rose
Foto ini diambil saat saya sedang cuti dan membawa D-SLR pertama saya. Sebelumnya saya upgrade lensa ke 55-300mm f4.5-5.6. Saya pikir lensa zoom panjang dengan harga yang relatif terjangkau kantong saya. Diafragmanya 9 blade rounded lagi. Dan yang paling penting buat saya, memakai teknologi VR (fitur optical anti shake Nikon punya). Kok malah jadi ngomongin lensa sih? Ya udah, jadinya saya mengambil gambar bunga ini memakai lensa zoom, bukannya makro. Tapi hasilnya lumayan kok...

:-D


Kebetulan saya lagi pulang dan bunga ini sedang setengah mekar seperti ini. Ibu saya memang suka menanam bunga. Bunga apapun di tanam, kecuali bu ngaisyah. He...he...he... jayus ah! Halaman rumah bagaikan kebun bunga pokoknya. Ibu punya beberapa spesies mawar, salah satunya mawar berwarna kuning ini. Momen tepat, langsung aja saya ambil gambarnya meski harus memakai lensa zoom panjang.

First Post

Akhirnya sebuah blog baru terbantuk juga. Marked Jum'at 16 Maret 2012. Blog yang khusu menampilkan hasil karyaku sendiri menggunakan kameraku sendiri juga (suer! nggak minjem kok...). Um... gitu aja kali ya first post ini ku tulis, semoga bermanfaat (padahal sama sekali nggak bermanfaat).